Dewa Abadi (God of Eternity)
Dewa Abadi
Dalam game Genshin Impact, Archon adalah Dewa (God) yang nantinya menjadi pemimpin dari 7 Negara yang ada di Teyvat. Salah satu contoh Archon adalah Shogun Raiden, penguasa wilayah Inazuma. Ei, yang juga dikenal sebagai "Raiden Shogun" atau "Baal", adalah salah satu Archon Dewa Abadi yang memerintah Inazuma dalam dunia Genshin Impact. Dia adalah penguasa yang sangat dihormati namun juga kontroversial, dengan kebijakan yang sangat ketat demi menjaga stabilitas dan keabadian dalam wilayahnya.
Latar Belakang
Ei adalah salah satu dari Tiga Archon yang dikenal sebagai Dewa Abadi. Sebelumnya, dia dikenal dengan nama Baal, yang merupakan identitas Archon Elektro yang memimpin Inazuma, dan merupakan dewa yang menggenggam kekuatan petir. Dalam lore Genshin Impact, Baal adalah salah satu dari banyak Archon yang berperang di masa lalu untuk memperoleh kekuasaan dan mempertahankan wilayahnya.
Namun, Ei memiliki sisi yang lebih dalam dan kompleks. Setelah banyak peperangan dan konflik, Ei memilih untuk fokus pada konsep keabadian atau eternity. Keabadian ini bukan hanya berarti hidup yang tak berujung, melainkan juga stabilitas dan ketenangan di Inazuma, yang diinginkannya untuk dicapai dengan cara yang sangat ketat. Dia percaya bahwa untuk mencapai Eternity, segala hal harus stabil dan teratur, tanpa gangguan dari dunia luar.
Perjalanan Transformasi Ei menjadi Raiden Shogun
Pada dasarnya, Ei adalah dua entitas berbeda: Ei dan Raiden Shogun. Sebelum peristiwa yang mengubah Inazuma, Ei adalah sosok yang penuh empati, seorang dewi yang peduli terhadap rakyatnya. Namun, setelah melihat betapa banyak orang yang mati di medan perang, Ei menjadi lebih cemas tentang masa depan dan tak ingin melihat penderitaan yang terus-menerus mengganggu Inazuma.
Dia merasa bahwa cara terbaik untuk mencapainya adalah dengan mengendalikan segala sesuatu dengan tangan yang lebih kuat. Untuk itu, Ei menciptakan Raiden Shogun, sebuah "puppet" atau boneka yang digunakan untuk mengatur dan memimpin Inazuma tanpa gangguan. Dengan cara ini, Ei bisa lebih fokus pada pencarian untuk mencapai Eternity sebuah visi tentang dunia yang stabil dan tanpa perubahan.
Namun, dalam pencariannya untuk mencapai Eternity, Ei mulai mengambil langkah-langkah yang semakin keras. Salah satunya adalah kebijakan Vision Hunt Decree, yang mengharuskan warga Inazuma untuk menyerahkan Vision mereka, yang merupakan simbol kekuatan yang mereka miliki. Ei percaya bahwa dengan meniadakan Visions, dia bisa menghapuskan kekuatan yang menyebabkan perubahan dan konflik, dan membuat Inazuma lebih stabil dan aman. Kebijakan ini sangat kontroversial dan menyebabkan banyak ketegangan di seluruh negeri, terutama di kalangan para pemegang Vision.
Raiden Shogun dan "Kehidupan Tanpa Perubahan"
Pencarian Ei untuk Eternity membawanya ke jalan yang gelap dan penuh penderitaan bagi banyak orang. Dia percaya bahwa segala perubahan adalah ancaman terhadap stabilitas, dan bahwa memaksakan Eternity dengan cara menghapus perubahan adalah jalan menuju kedamaian abadi. Namun, semakin dia mengejar visinya, semakin dia menyadari bahwa ketidakberubahan yang dipaksakan pada dunia justru membawa kehampaan.
Puncak dari perjalanan Ei adalah ketika dia memutuskan untuk melakukan ritual dengan Makoto, saudara kembarnya, yang meninggal dalam peperangan sebelumnya. Dalam ritual ini, Ei menyegel sebagian besar dirinya dalam tubuh Raiden Shogun, boneka yang dia buat untuk memimpin dan mengendalikan Inazuma. Dengan demikian, Ei menyerahkan sebagian dari kemanusiaannya dan menjadi lebih jauh dari manusia biasa, memilih untuk memfokuskan dirinya pada pencapaian Eternity tanpa gangguan.
Namun, meskipun Raiden Shogun yang mengatur Inazuma, Ei tetap menjaga sebagian kecil dari dirinya, yang akhirnya membawanya pada kesadaran bahwa *Eternity* yang sebenarnya bukanlah tentang meniadakan perubahan, melainkan bagaimana menghadapi perubahan itu dengan cara yang bijaksana.
Kebangkitan dan Pembebasan
Ketika karakter utama dari Genshin Impact termasuk Traveler berhadapan dengan Raiden Shogun dan mengungkapkan ketidakadilan yang ditimbulkan oleh Vision Hunt Decree, Ei akhirnya merenungkan kembali pandangannya tentang Eternity. Dia belajar bahwa perubahan dan kemajuan adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihentikan. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana cara mengelola perubahan tersebut dengan cara yang tidak merusak keseimbangan.
Seiring berjalannya waktu, Ei mulai memperbaiki kebijakannya dan membuka diri untuk menerima perubahan, mengubah Inazuma menjadi tempat yang lebih terbuka untuk perbedaan dan peluang baru, tanpa mengorbankan stabilitas. Di akhir cerita, dia akhirnya mencapai Eternity yang lebih bijaksana sebuah visi tentang dunia yang mengakomodasi perubahan, namun tetap menjaga kedamaian dan keseimbangan.
Kesimpulan
Ei adalah karakter yang sangat kompleks dan mendalam, dengan kisah yang melibatkan pergulatan batin antara kekuatan, tanggung jawab, dan pencarian untuk kedamaian abadi. Perjalanannya untuk mencapai Eternity membawa dia dari seorang dewi yang penuh kasih sayang menjadi sosok yang lebih keras dan terasing, namun akhirnya dia belajar bahwa Eternity sejati bukan berarti menahan perubahan, melainkan mampu beradaptasi dengan bijaksana. Sebagai Raiden Shogun, Ei akhirnya menemukan keseimbangan yang lebih dalam antara keabadian dan kehidupan itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar